Minggu, 10 Februari 2013

Aliran Sesat Yahudi

MENGENAL BEBERAPA AJARAN KAFIRISASI
"Orang-orang yang menyombongkan diri berkata, 'Sesungguhnya kami adalah orang yang tidak percaya
kepada apa yang kamu imani itu'…" (al-A'raf: 76).
Gerakan konspirasi global yang dipelopori tokoh dan organisasi anti-agama, seperti: The Knight
Templar, Adam Weishaupt, Theodore Hertzl, Aliester Crowley, telah melahirkan gerakan neo zionisme.
Gerakan neo zionisme adalah sebuah gerakan yang tidak lagi menjadikan pendirian Negara Israel sebagai
isu sentral, melainkan sudah berubah menjadi satu ambisi atau gerakan konspirasi untuk menguasai dunia
dengan cara menguasai moneter dan menundukkan agama-agama konservatif yang dianggapnya akan
menjadi penghalang untuk mewujudkan cita-cita "dunia baru" (novus ordo seclorum). Neo-zionisme
ingin menghapuskan ajaran-ajaran dogma agama. Semula mereka hanya menghantam Kerajaan Katolik
Roma.
Dengan nyata-nyata, mereka mengaku sebagai anti-Kristus, namun kemudian mereka menyerang seluruh
agama, terutama agama Islam sebagai agama tauhid yang memberikan pencerahan dan semangat
perjuangan serta pembebasan manusia dari segala bentuk penindasan.
Mereka menganggap agama Islam sebagai saingan utamanya dalam menegakkan "pemerintahan global"
tersebut. Mereka mencoba memasuki berbagai ajaran agama, mengubahnya, menyusupkan ajaran-ajaran
palsunya. Hal itu sebagaimana Al-Qur'an telah memperingatkan kelicikan tata cara kaum Yahudi yang
mengubah beberapa bagian dari Bibel. Hal yang paling nyata adalah ulah Anton Sandorz La Vey yang
membuat Satanic Bible sebagai bentuk persaingan nyata atas Bibel kaum Kristiani.
Dalam bidang pemikiran, kaum neo-zionisme memperkenalkan satu bentuk ideologi ateisme baru, yaitu
ajaran berpikir bebas (freethinking), nihilisme, unitarian-universalist, humanisme sekuler, aliran kiri baru
(leftist), dan sebagainya.
Dogma-dogma agama diserang melalui berbagai penalaran yang dianggap sebagai bentuk pemikiran
modern dan paling humanis. Mereka pun melemparkan ranjau dengan mengajarkan bahwa potensi
kekacauan dan konflik lebih dihasilkan melalui agama. Bila dunia ingin damai sejahtera maka dunia
harus dibebaskan dari tirani agama, karena agama inilah yang menjadi pemicu utama tumbuhnya konflik
dunia.
Tentang gerakan kafirisasi neo-zionisme ini, penulis akan menguraikan secara umum dan singkat
beberapa aliran kepercayaan, sekte, serta pemikiran baru yang berbau ateisme agar umat Islam dan juga
umat beragama sadar bahwa di hadapan kita telah bergerak "buldozer kafirisasi" yang akan mencabut
umat beragama dari Tuhannya masing-masing.
Bab VI : A. Setanisme
Penyembahan terhadap setan ini, untuk pertama kali diperkenalkan secara sistematis dan terorganisasi
oleh Aleister Crowley (1875-1947). Pengalaman dirinya mempelajari aliran kebatinan, khususnya tradisi
mistik kuno Yahudi yang disebut Kabalah telah mengantarkannya menjadi anggota Order of the Golden
Dawn, sebuah organisasi yang mempelajari dan mengembangkan ajaran mistik dan ikut mengembangkan
organisasi freemason sebagai organisasi "lelaki jantan" yang memilih dan mengembangkannya sebagai
organisasi yang sangat ketat untuk membangun lelaki yang kuat, cerdas, dan mempunyai daya pikat.
Crowley dianggap sebagai penggagas pertama lahirnya ajaran setanisme dan bertujuan untuk
mempersatukan atau melebur semua agama yang ada.
Ajaran dan pemikiran tentang setanisme ini dituangkan dalam tulisannya yang diberi judul Liber Legis
yang intinya mengajarkan kebebasan manusia sebagai inti kehidupan. Dia menekankan bahwa hidup
yang sebenarnya harus terbebaskan dari segala ikatan peraturan, sebagaimana ditulisnya:
"Tidak ada hukum, kerjakanlah apa yang kau inginkan. Jadilah kuat, sang laki-laki! Nikmati dan reguklah
dengan sepuasnya segala kegairahan nafsu, jangan takut dengan Tuhan karena perbuatanmu itu."
(There is no law, do what you will, be strong man! Desire and enjoy all things of the senses and ecstacy;
do not fear that God will reject you for this…)
Andrea Porcarelli menulis, "Ajaran setan merupakan bentuk pemujaan diri yang dihubungkan dengan
caranya yang radikal untuk melawan segala macam bentuk ketuhanan, khususnya gambaran Tuhan
sebagaimana tertulis dalam Bibel."
("Satanism is the abosulute exaltation of the self, connected with a radical rebellion against the divine in
general and of the God of the Bible in particular. . .. ")
Secara garis besar ajaran setanisme ini dapat dikelompokkan dalam tiga bagian besar, yaitu sebagai
berikut
1. Religious Satanisme. Bagi para pengikutnya, setan adalah sumber kehidupan dan kekuatan alam yang
tidak ada kaitannya dengan kehidupan akhirat. Setan memberikan arah dan ajaran untuk menikmati hidup
yang nyata sebagai surga dan neraka. Dunia adalah tempat keduanya. Untuk itu, setanisme mengajarkan
sekularisme murni dalam pengertian hidup hanya untuk hari ini, dan jangan percaya dengan kehidupan
akhirat. Inilah agama setan. Agama yang nyata dan langsung menyentuh kehidupan manusia yang paling
eksistensial tanpa diracuni oleh dogma-dogma. Dan, bagi para pangikutnya setanisme adalah benar-benar
agama yang bukan dogma. Agama yang mengajarkan cara hidup merdeka, sebagaimana setan yang
menunjukkan jati dirinya sebagai jiwa yang bebas merdeka dan demokratis. Setan berani melawan
kehendak Tuhan sebagai bukti bahwa setan merupakan sebuah kekuatan natural yang ingin meningkatkan
"martabat" manusia untuk berani melawan setiap penindasan. Bagi mereka setan adalah "bapaknya
demokrasi" yang memberikan contoh keberanian, kejantanan kepada umat manusia, dengan cara.
memprotes Tuhan, walaupun harus mengambil risiko terbuang dari surga.
2. Gothic Satanism. Ia merupakan bentuk ajaran setan yang menekankan pada bentuk-bentuk ritual,
seperti pengorbanan, ritual mistik; dan sihir yang merupakan bagian dari tata cara ritual penyembahan
kepada setan dalam bentuknya yang kuno dan primitif; sebagaimana terjadi pada abad pertengahan.
Beberapa aliran dan simbol setan ini diambil atau diterapkan beberapa tata cara sebagaimana ritual atau
sakramen yang berlaku di dalam gereja Kristiani. Mereka mengganti salib dengan membuat salib terbalik
atau membuat lambang sendiri berupa gambar swastika; pentagram, dan sebagainya. Agama-agama
pagan selalu memakai berbagai simbol amulet, sehingga ada beberapa sekte Kristen yang tidak memakai
salib, karena dianggapnya salib sebagai bentuk simbolisasi dari agama pagan tersebut. Gothic Satanisme
terlahir pada saat umat Kristen memburu kaum bid'ah dan membakar para wanita tukang sihir (the witch
burnings).
3. Satanic Dabblers. Bentuk ajaran ini merupakan sinkretisasi atau gabungan dari berbagai aliran
kepercayaan dan memperkaya dirinya dengan aliran sihir (black magic). Aliester Crowley memelopori berdiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar